Poligami: Dimas Kanjeng dan 3 Istri
Wajah Laila (32) tercengang melihat puluhan wartawan di rumahnya, Perumahan Jati Asri, Kebonagung, Kraksaan, Probolinggo, Kamis (29/9/2016) siang.
Laila adalah Istri kedua Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh, guru besar, sekaligus pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.
Ia mempersilahkan masuk para tamunya ke dalam rumah. Mengenakan long dres warna merah dan jilbab senada, Laila bercerita tentang kisah hidupnya bersama Dimas Kanjeng.
Laila mengaku hidup bersama Dimas Kanjeng selama kurang lebih 10 tahun. Ia dinikahi pada 2006 dan sudah dikaruniai dua anak.
"Saya dulu sama Dimas Kanjeng dikenalkan sama teman, bukan dijodohkan. Karena merasa sama-sama cocok, kami akhirnya menikah," Laila memulai ceritanya.
Selama menikah sudah banyak yang ia dapatkan bersama Dimas Kanjeng. Bagi dia, Dimas Kanjeng pria penyanyang terhadap keluarga dan anaknya.
"Dia orangnya baik kok sama anak-anak dan juga sama keluarga. Saya juga tahu kalau dia juga baik dengan orang lain," jelas Laila.
Suaminya rutin memberikan bantuan ke para janda dan kaum duafa. Dimas Kanjeng juga rutin memberikan santunan ke anak yatim piatu di panti asuhan atau di sekitar rumahnya.
"Saya loh juga sering diingatkan untuk jangan lupa bersedekah dan berbagi. Saya mengenalnya dengan baik," Laila menambahkan.
Dimas Kanjeng memiliki dua istri menurut catatan negara. Istri tertuanya bernama Rahma Hidayati. Sedangkan istri ketiga tidak dinikahi resmi atau hanya nikah siri.
"Kalau yang resmi hanya dua orang, yang terakhir itu hanya selir," kata Laila.
Laila tidak mengenal istri pertama atau istri terakhir suaminya. Ia tidak pernah berkomunikasi dengan mereka. "Saya hanya kenal saja, tidak pernah bertemu juga kok," jelasnya.
Selama ini, Dimas Kanjeng datang ke rumah menengok Laila seminggu dua kali. Harinya bervariasi, kadang akhir pekan atau pertengahan minggu dan awal minggu.
"Minimal dua hari dalam seminggu, Dimas Kanjeng datang ke rumah sini menjenguk saya dan anaknya. Dia orangnya sangat bertanggung jawab," ucap Laila.
Terpisah, Kepala Desa Kebonagung, Widi Purwanto, membenarkan dua istri Dimas Kanjeng tinggal di Desa Kebonagung.
Ia menyebut bahwa surat-surat kependudukan mereka lengkap tidak ada yang kurang. Mulai surat pindah dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Suratnya lengkap kok. Bu Fenny dan Laila ini sudah resmi jadi warga di sini. Secara administrasi tidak ada yang bermasalah," jelas Widi.
Sejauh ini, dua istri Dimas Kanjeng sangat apik dan kooperatif. Setiap kali ada kegiatan, keduanya termasuk Dimas Kanjeng sering memberikan bantuan dana untuk penunjang kegiatan desa.
"Kadang uang, kadang beras, dan kadang dalam bentuk lainnya. Seringnya bantuan beras dua kuintal jika di desa sedang ada kegiatan besar semisal agustusan, ruwah desa, dan sebagainya," sambung Widi. (sumber)
Laila adalah Istri kedua Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh, guru besar, sekaligus pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.
Ia mempersilahkan masuk para tamunya ke dalam rumah. Mengenakan long dres warna merah dan jilbab senada, Laila bercerita tentang kisah hidupnya bersama Dimas Kanjeng.
Laila mengaku hidup bersama Dimas Kanjeng selama kurang lebih 10 tahun. Ia dinikahi pada 2006 dan sudah dikaruniai dua anak.
"Saya dulu sama Dimas Kanjeng dikenalkan sama teman, bukan dijodohkan. Karena merasa sama-sama cocok, kami akhirnya menikah," Laila memulai ceritanya.
Selama menikah sudah banyak yang ia dapatkan bersama Dimas Kanjeng. Bagi dia, Dimas Kanjeng pria penyanyang terhadap keluarga dan anaknya.
"Dia orangnya baik kok sama anak-anak dan juga sama keluarga. Saya juga tahu kalau dia juga baik dengan orang lain," jelas Laila.
Suaminya rutin memberikan bantuan ke para janda dan kaum duafa. Dimas Kanjeng juga rutin memberikan santunan ke anak yatim piatu di panti asuhan atau di sekitar rumahnya.
"Saya loh juga sering diingatkan untuk jangan lupa bersedekah dan berbagi. Saya mengenalnya dengan baik," Laila menambahkan.
Dimas Kanjeng memiliki dua istri menurut catatan negara. Istri tertuanya bernama Rahma Hidayati. Sedangkan istri ketiga tidak dinikahi resmi atau hanya nikah siri.
"Kalau yang resmi hanya dua orang, yang terakhir itu hanya selir," kata Laila.
Laila tidak mengenal istri pertama atau istri terakhir suaminya. Ia tidak pernah berkomunikasi dengan mereka. "Saya hanya kenal saja, tidak pernah bertemu juga kok," jelasnya.
Selama ini, Dimas Kanjeng datang ke rumah menengok Laila seminggu dua kali. Harinya bervariasi, kadang akhir pekan atau pertengahan minggu dan awal minggu.
"Minimal dua hari dalam seminggu, Dimas Kanjeng datang ke rumah sini menjenguk saya dan anaknya. Dia orangnya sangat bertanggung jawab," ucap Laila.
Terpisah, Kepala Desa Kebonagung, Widi Purwanto, membenarkan dua istri Dimas Kanjeng tinggal di Desa Kebonagung.
Ia menyebut bahwa surat-surat kependudukan mereka lengkap tidak ada yang kurang. Mulai surat pindah dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Suratnya lengkap kok. Bu Fenny dan Laila ini sudah resmi jadi warga di sini. Secara administrasi tidak ada yang bermasalah," jelas Widi.
Sejauh ini, dua istri Dimas Kanjeng sangat apik dan kooperatif. Setiap kali ada kegiatan, keduanya termasuk Dimas Kanjeng sering memberikan bantuan dana untuk penunjang kegiatan desa.
"Kadang uang, kadang beras, dan kadang dalam bentuk lainnya. Seringnya bantuan beras dua kuintal jika di desa sedang ada kegiatan besar semisal agustusan, ruwah desa, dan sebagainya," sambung Widi. (sumber)
Post a Comment